Sore ini (15/8) anak-anak Omah Dongeng Marwah ke sawah dan penggilingan batu dengan tujuan untuk belajar dengan alam. Mereka adalah Syafa, Aira, Alya, Syifa dan Jihan, kini mereka masih duduk dibangku kelas 4 dan 5. Lokasi yang mereka datangi adalah sekitar daerah Plumbungan, tidak jauh dari Omah Dongeng Marwah. Selain
Dua hari ini kami ketemu dengan narasumber keren. Hari ini kami ketemu dengan Mbah Mundira, kemarin (7/8/17) kami bertemu dengan Mbah Masni. Bagi kami, keduanya benar-benar istimewa. Sebab mereka saksi sejarah peristiwa di Kudus sejak sebelum Proklamasi dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945. Masni, adalah warga Cendono, Kecamatan Dawe, Kudus.
Selain tari matematika, Omah Dongeng Marwah turut melestarikan tarian khas Kota Kudus yakni “Tari Kretek”. Tarian yang mempresentasikan proses pembuatan rokok ini, telah membuat anak-anak ketagihan dalam berlatih, hingga menjelang adzan magrib tiba. Meski banyak gerakan yang sulit, namun mereka tetap ingin berlatih. Latihan berlangsung pada hari Rabu (17/5) pukul
Maulida Hilya, salah satu anak Omah Dongeng Marwah dengan lincah memainkan symbal dalam acara Concert Musik Children 9. Symbal merupakan salah satu alat musik yang berfungsi sebagai variasi dalam permainan marching band yang menghasilkan suara desis. Permainan symbal dia lakukan dengan fokus dan menyenangkan. Hilya pun menggerakan symbal tanpa ragu,
Sebuah bus berwarna hijau muda masuk ke Jalan Ngasinan, Plumbungan, Purworejo, Bae, Kudus. Bus ukuran besar ini cukup makan tempat karena lebar jalan yang menuju Omah Dongeng Marwah (ODM) itu hanya sekitar 4 meter. Sesampai di depan ODM, puluhan penumpangnya yang berjaket almamater warna merah tua turun. Itulah rombongan mahasiwa
Keramaian penumpang kereta api di Stasiun Semarang Tawang PT KAI (Perseo) Daop 4 Semarang tambah semarak. Senin (20/3) ratusan murid taman kanak-kanak (TK) mengikuti lomba menggambar dan mewarnai. Acara yang diadakan bertepatan Hari Dongeng Sedunia ini bertajuk Yuuk naik kereta api!! Selain lomba menggambar dan mewarnai, pada acara ini Omah
Tidak biasanya aula Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Jekulo ramai pada hari Sabtu. Maklum, Sabtu merupakan hari libur bagi pegawai negeri. Tapi, kemarin (11/3/17) kantor yang berada di Jalan Kudus-Pati itu sesak dan ramai sejak pagi hingga tengah hari. Ternyata, keramaian itu bersumber dari acara pelatihan. Lebih dari 130
Behind the Scene film Bintang di Langit Jakarta (1) Musim liburan sekolah telah tiba. Anak-anak Omah Dongeng kembali membuat film. Kali ini film yang diangkat tentang kisah seorang bocah rabun bernama Jiwa. Film yang akan diproduksi ini berjudul “Bintang di Langit Jakarta”. Film “Bintang di Langit Jakarta” adalah adaptasi dari
Suara Merdeka, Fokus Jateng, 2 Januari 2017, Reporter Saiful Annas Jika kebanyakan anak-anak memilih bermain atau berekreasi bersama keluarga selama liburan, anak-anak komunitas Omah Dongeng Marwah (ODM) Kudus memilih kegiatan kreatif. Mereka yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan SMP, memproduksi film pendek di Jakarta dan
Behind the Scene film Bintang di Langit Jakarta (4) Sabtu malam (24/12), beberapa kru film “Bintang di Langit Jakarta” sampai di Ibu kota. Agenda yang dilakukan adalah pengambilan gambar beberapa scene untuk film “Bintang di Langit Jakarta.” Pengambilan gambar di Jakarta menjadi kebutuhan karena latar cerita film tersebut berada di
Behind the Scene film Bintang di Langit Jakarta (3) Berbeda dengan proses produksi film sebelumnya. Baru kali ini Omah Dongeng mengadakan casting sebelum produksi film. Rabu (21/12) anak-anak Omah Dongeng yang sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama berkumpul. Kak Diwa mulai mempersiapkan peralatan untuk casting. Layar televisi dimanfaatkan agar
Behind the Scene film Bintang di Langit Jakarta (2) Pada senin (19/12), anak-anak Omah Dongeng kembali berkumpul. Mereka adalah Orion, Eka, Tunggul, Vina, Tsaqiva, dan Tiyo. Pagi itu mereka mendiskusikan terkait naskah skenario yang sudah dibuat Tsaqiva Kinasih Gusti. Tsaqiva minta maaf belum menuntaskan naskahnya. Ia mengaku sampai jam dua