Kali pertama bertemu, menyaksikan, dan mendengar Tsaqiva Kinasih Gusti menyanyi, aku serta-merta yakin dia memang bukan main. Diam-diam aku mencatat dalam pikiran, mengagendakan “proses kreatif” bersama perempuan belia dari Omah Dongeng Marwah ini. Saat bertemu lagi untuk mendiskusikan “proyek” film pendek kami di Museum Kretek setahun yang lalu, aku
Penulis: Fatimah Zahra Ilustrator: Ade Chintya Penerbit: Yayasan Literasi Anak Indonesia Pendongeng: Kak Ulin (Omah Dongeng Marwah)
Vocal: Anak-anak Omah Dongeng Marwah Cipt. Eka, Orion, Putri, Ervina, Shellyma Arranger: Ryo Kartini Kartono Mereka bersaudara Bunga bangsa yang perwira Pahlawan Indonesia Lahir di Jepara Kota Mayong kecamatannya Diukirnya sejarah dunia Dengan cerdas bijaksana Kartini Kartono Sosok yang istimewa Tanpa lelah demi bangsa Kita semua bangga
“wake up!” “w4ke up!” “Wake Up!” “w a k e u p !” “wake up!” “wakeup!“ “WAKE UP!” “ALRIGHT IM AWAKE!” aidan screamed. Well, in his head of course. He stretches his hands and feet before looking at the clock. 7:02 AM, as usual. he turns back to his bed and
Beluga, si lumba-lumba kecil, berenang menyusuri lautan, tanpa tujuan. Pandangannya terus ke bawah dan pikirannya dipenuhi oleh Tufi, sahabatnya yang terjerat jaring nelayan beberapa jam lalu. Beluga merasa sedih dan sangat bersalah karena tidak mampu menolong Tufi. Ia terus berenang tanpa tujuan, berharap keajaiban datang agar Tufi kembali. Temannya itu
Sore itu, Byul berdiam diri di dalam kandangnya. Ia terlihat sedang besedih. Byul adalah kucing kecil berwarna abu-abu. Ia memiliki buntut yang pendek yang tinggal di tempat penampungan hewan. Kemarin, ada seseorang yang datang dan mengatakan akan mengadopsi seekor kucing. Pilihannya jatuh pada Byul dan Debby, kucing ras berbulu indah
“Aku nggak mau main sama Bumi lagi!” Wira menghentakkan kakinya kesal. Beberapa hari terakhir, Bumi, Wira, dan Dino sering bermain layangan bersama di pinggir hutan. Terkadang, mereka mengajak anak-anak dari desa sebelah, tapi hari ini hanya ada mereka bertiga. Saat sedang asyik menarik tali layangan, Wira tiba-tiba berteriak. Mulutnya terus-terusan
Lirik Lagu “Warna” Vocal: Ervina Dwi Setyaningrum Cipt. Ervina Dwi Setyaningrum Arranger: Tsaqiva Kinasih Gusti Aku suka warna Wajahlah kanvasnya Selamat datang warna Selamat datang di dunia Bunga-bunga datang dari ibunda Mekar melayu jatuh di tanganku tumbuh Tangan mungil lincah bergerak Mencoret berbagai corak Mencoret warna-warna Pada
Serial Kisah Remaja Bertalenta — Tiyo Ardianto Di antara 128 penyair yang hadir dalam Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) ke-XI, di Kudus, 28-30 Juni 2019, lalu, ada penyair termuda yang jarak usianya dengan penyair paling senior Sutardji Calzoum Bachri terpaut 62 tahun. Tiyo Ardianto namanya. Usianya baru 16 tahun pada
“ANANG-ING MURIA” merupakan pementasan persembahan dari Omah Dongeng Marwah bekerja sama dengan Forum Apresiasi Seni dan Budaya Kudus dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Pementasan ini mengadaptasi cerita rakyat dari Kota Kudus, kisah cinta Nawangsih dan Rinangku. Disutradarai oleh Tiyo Ardianto dan dimainkan oleh Tsaqiva Kinasih Gusti, Orion Bima
Inilah kisah paling menghebohkan di dunia seni modern. Di mana rumah-rumah, gedung, dan istana raja dibangun hanya dengan nada. TERSEBUTLAH kisah di jaman dahulu, saat piano, guitar, dan alat-alat musik modern lain belum tercipta, hidup seorang seniman bernama Odema. Ia sangat ahli memainkan nada melalui alat musik yang dibikin sendiri